Ultrasonic flow meter merupakan versi alat pengukuran aliran yang tidak terpengaruhi oleh vibrasi tekanan dari suatu cairan.
Ini benar-benar ideal untuk aplikasi air yang kotor, layaknya limbah pabrik atau selokan yang bersifat konduktif. Tetapi masih banyak yang harus diketahui!
Seperti yang kita ketahui terkecuali flow meter itu tersedia banyak variasi jenisnya dan dibedakan sesuai manfaat dan tujuan pembuatannya masing-masing.
Misalnya tersedia turbine meters, bermakna itu akan menggunakan proses rotasi dari turbin yang udah ditempatkan di didalam suatu pipa.
Secara total, tersedia 18 model flow meters yang sanggup Anda pilih. Kali ini kita akan bahas perihal Ultrasonic Meters, mirip saja layaknya penamaannya, alat ini andalkan gelombang ultrasonik. Jadi, proses kerja fisik, mekanis, hingga elektris benar-benar berbeda satu mirip yang lain.
Dalam artikel ini, kita akan explore lebih jauh perihal langkah kerja dari Ultrasonic Meter ini hingga sebagian model yang sanggup dipilih.
Ada juga alasan mengapa model flow meter ini yang terbaik. Tetapi ingat, terkecuali pengukuran air bersih dan air minum, ini tidak akan akurat.
Prinsip Kerja Ultrasonic Flow Meter
Pertama ini, kita akan perlihatkan kepada Anda bagaimana komitmen kerja dari suatu alat kecil yang di gunakan ke didalam pipa ini hingga sanggup perlihatkan hasil pengukuran yang akurat. Ini juga yang memicu Anda makin lama mengetahui apa saja kelebihan ini ketimbang yang lain.
Ultrasonic Flow Meter dikenal sebagai alat yang sesuai untuk mengukur tingkat laju dan percepatan dari air. Tetapi terkecuali cairannya bersih, maka hasilnya tidak akan pernah akurat. Anda akan makin lama mengetahui perihal ini sehabis mengetahui komitmen kerja Ultrasonic Meters:
1. Prinsip Fisikal
Prinsip kerja yang pertama adalah Physical Principles, yaitu pada saat cairan lewat suatu pipa, alirannya akan mengarah ke satu arah. Bukan hanya itu, air yang mengalir di titik percepatan itu tergoda oleh banyak faktor.
Percepatan Fill Rite Flow Meter tergoda suhu, tekanan air, hingga ukuran pipa tersebut. Sensor akan mengetahui perbedaan tekanan di titik khusus pipa dari tingkat kecepatan aliran yang lewat sensornya.
Prinsip pengukur aliran ini juga memicu aliran yang bening ini memiliki kandungan zat hingga partikel yang memicu proses tidak sanggup mendeteksi. Tetapi terkecuali cairan itu layaknya yang kotor atau kental, maka pengukurannya sanggup akurat.
2. Prinsip Mekanikal
Kalau proses mechanical flow meter ini menggunakan gelombang suara. Ultrasonic Flow Meter di komitmen ini benar-benar sesuai dengan namanya, yaitu menggunakan gelombang hingga getaran. Melokul fluida yang akan dideteksi akan ditransfer mendekati sensor.
Sensor itu lantas akan menghantarkan transmisi gelombang suara. Suara itu juga dihasilkan diafragma pada alat tersebut. Frekuensi getaran penghasil suara itu berkisar dari 20 Hz hingga 20 Hz pada jangkauan pipa yang kecil.
Cara kerjanya nanti adalah layaknya memandang pemindahan molekul air yang berdekatan. Sensor akan memandang seberapa padat molekul itu didalam fluida melalui transmisi getaran yang dihasilkan. Jika air bersih, molekul ini akan benar-benar sedikit.
3. Prinsip Elektrikal
Kalau yang proses elektrikal ini memang lebih ribet karena menggunakan laju serta air yang diubah ke didalam bentuk kristal lebih dulu. Ketika air lewat sensor ultrasonic flow meter, maka dari sana akan tersalurkan sinyal listrik yang lebih cepat.
Gelombang lain ini yang akan membentuk kristal piezoelektrik yang bergerak lebih cepat lagi. Semakin banyak gelombang yang dihasilkan, maka makin lama tinggi juga frekuensi yang didapatkan, sehingga semkain mudah mengumpulkan data.