Tahap Lengkap Menyusun Strategi Branding untuk Bisnis

Bila kamu disuguhkan beberapa jenis air mineral di bawah ini, manakah air mineral yang menurutmu memiliki kwalitas paling baik?

Sulit untuk memilih mana air mineral yang kualitasnya paling baik kan? Nah, mari kita coba bersama air mineral yang sudah miliki branding bersama disematkan merk pada kemasan-kemasannya.

Sekarang lebih mudah bukan untuk memilih mana air mineral yang menurutmu miliki kualitas paling baik? Itu lah dia faedah dari branding. Branding adalah cara kita memberi tambahan identitas pada produk.

Dengan terdapatnya branding, customer mampu membedakan produkmu dibanding produk lain. Selain itu, branding termasuk mampu membantumu menciptakan impresi produk yang positif di mata konsumen.

Contoh: air kemasan Equil di-branding sebagai “air mahal”. Sehingga, customer beranggap bahwa Equil merupakan air kemasan memiliki kwalitas tinggi yang sering dikonsumsi oleh kalangan borjouis.

So, bagaimana cara menyebabkan langkah branding yang efisien supaya produkmu miliki impresi positif di mata konsumen? Mari kita belajar materi branding usaha dari Wilis Turner Henry (Ex-Vice President Dekoruma) didalam Stellar Power Accelerator powered by Loreal Paris.

PILAR UTAMA BRANDING

Sebelum mengawali branding produk, tersedia 3 pilar utama branding yang kudu kamu ketahui yaitu: merk core, merk positioning, dan brandi persona).

Ketiga rencana diatas bakal dikembangkan jadi 8 segi branding yang kudu kamu siapkan sebelum akan mengawali branding bisnismu. Berikut penjelasannya:

BRAND CORE (BRAND PURPOSE, BRAND VISION, BRAND VALUE)

1. Tahap pertama: memilih merk purpose

Pada step ini kita memilih apa obyek bisnismu dan kontribusi apa yang bakal diberikan bisnismu kepada dunia.

Contohnya, merk purpose punya Tesla:

To accelerate the world’s transition to sustainable energy

2. Tahap kedua : memilih merk vision

Visi merk merupakan deskripsi kemana kita bakal mempunyai merk ini melangkah. Misal: jadi merk terbaik di semua dunia.

Nah, didalam memilih visi brand, kita kudu mampu mencampurkan antara pelayanan atau produk yang kita memberikan kepada dunia + cita-cita kita untuk menjadikan merk ini sebagai yang terbaik dengan advertising agency indonesia.

Contohnya, merk vision punya Mcdonald’s:

To be the world’s best quick pelayanan restaurant experience

3. Tahap ketiga: memilih merk values

Sebuah merk haruslah miliki nilai yang dianut (brand value). Mengapa? Karena merk value bakal jadi patokan karyawan saat berkomunikasi melayani konsumen.

Selain itu, merk value jadi dasar patokan bagi tim saat mereka bakal memproduksi produk atau fitur baru. Contohnya:

Salah satu merk value yang dimiliki Apple ialah privacy.

Karena itu, cabang Apple di semua dunia haruslah melayani customer bersama menjamin privacy mereka. Selain itu, Apple tidak boleh menciptakan fitur yang mampu mengganggu privasi konsumen.

4. Tahap keempat: paham obyek audiens

Di step ini, kita kudu mampu menyebabkan branding yang sesuai bersama obyek audiens, ini dijalankan bersama cara menganalisis goals, problems, impact, dan desires dari obyek audiens kita

Contohnya, kita miliki produk usaha Kopi Sachet. Dengan obyek audiens, penikmat kopi yang inginkan minum kopi tidak terlampau manis, seperti kopi buatan cafe. Maka, asumsi yang kudu kita bikin antara lain:

a. Goals obyek audiens

Ingin kopi yang gulanya mampu diatur sendiri supaya tidak terlampau manis

b. Problems obyek audiens

Belum tersedia kopi sachet yang sediakan kopi dan gula terpisah

c. Impact

Target audiens kuatir kopi sachet yang mereka membeli rasanya tidak sama seperti buatan cafe, sebab terlampau manis

d. Desires

Target audiens inginkan menyebabkan kopi bersama mudah dan tidak terlampau manis

Dari 4 asumsi tersebut, mampu diambil kesimpulan kita mampu menyebabkan branding yang mengusung rencana Kopi sachet bersama gula terpisah. Sehingga customer mampu nikmati kopi bersama mudah and cita rasa yang sama seperti buatan cafe

5. Tahap kelima : menganalisa market

Di step ini, kita bakal memilih merk positioning lewat analisa market bersama melihat:

A. Kompetitor

B. Hal yang diinginkan konsumen

C. Keunggulan produk kita dibanding kompetitor

Contoh pernyataan merk positioning yang dibikin oleh Amazon sesudah menganalisa market mereka:

6. Tahap keenam : goal awareness

Saat memilih obyek awareness, kita kudu paham siapakah obyek audiens kita dan medium apa yang sesuai untuk capai obyek audiens tersebut.

Sebagai contoh, jikalau kamu inginkan menjual produk fashion remaja dan memiliki tujuan untuk menyebabkan branding memperkenalkan produk selanjutnya sebagai baju kekinian. Maka raihlah obyek audiens remaja wanita bersama medium TikTok.

Dengan manfaatkan medium TikTok, bakal mudah bagimu menyebabkan kampanye branding video OOTD untuk menunjukan brandmu menjual produk baju kekinian. Selain, TikTok termasuk merupakan medium yang banyak digunakan oleh obyek audiens remaja wanita.

7. Tahap ketujuh: menyebabkan personaliti brand

Audiens bakal menyukai produk yang miliki branding sesuai bersama personaliti mereka, untuk itu mutlak bagi bisnismu untuk mempunyai personaliti (kepribadian).

Misal, kamu miliki produk otomotif onderdil motor cross untuk obyek market lelaki muda dewasa.

Maka gunakanlah personaliti merk yang sama seperti Harley Davidson. Berikut contohnya:

8. Tahap kedelapan: memilih merk voice

Brand voice adalah bagaimana kamu mengomunikasikan brandmu kepada konsumen. Untuk itu, buatlah merk voice yang mampu menunjukan personality brandmu.

Contoh: Kodomo miliki merk personality yang cheerful, supaya mereka mengimplementasikan merk voice yang kekanak-kanakan seperti: kemasan warna-warni dan logo yang cartoonized.

9. Tahap kesembilan: menyebabkan tagline

Tagline adalah kata-kata pendek yang mampu mengingatkan customer pada produkmu. Untuk itu, pastikan menyebabkan tagline dari kata kunci yang merepresentasikan brandmu. Kamu mampu mengunakan kata-kata bersama jenis berikut:

Bersifat perintah (imperatif)

Slogan NIKE: Just do it

Bersifat menjelaskan merk (deskriptif)

Slogan permen Relaxa: Permen wangi ya Relaxa

Bersifat menonjol (superlatif)

Slogan KFC: Jagonya ayam!

Bersifat memancing emosi customer (profokatif)

Slogan Tolak Angin: Orang pandai minum tolak angin

Bersifat tertentu untuk suatu hal (spesifik)

Slogan Teh Botol Sosro: Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro”.