Melihat bahaya limbah pertambangan, maka sistem pengelolaan dan pengolahannya kudu dikerjakan bersama dengan benar-benar hati-hati.
Ada sebagian langkah yang mampu dikerjakan untuk memproduksi limbah tambang bersama dengan efek seminimal mungkin, mari kitah bahas sepertiyang telah dirangkum di situs jual dump truck adalah sebagian di antaranya.
1. pH adjuster
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, aktivitas tambang bakal membuahkan lubang-lubang dalam yang nantinya terisi air pas musim hujan tiba. Sayangnya, air yang tertampung dalam lubang tersebut berbahaya untuk digunakan dan lebih-lebih tidak mampu ditinggali organisme apa-pun dikarenakan mengandung asam yang benar-benar tinggi.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, mampu diterapkan sebuah metode yang disebut sebagai pH adjuster (pengatur pH). Sebenarnya, ini merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengubah kadar pH atau potential hydrogen. Nah, pH sendiri adalah pengukuran aktivitas ion hidrogen yang bakal pilih seberapa basa atau asam suatu zat.
Dengan menambahkan reagen pH seperti asam, maka Anda mampu turunkan kadar pH. Sementara itu, untuk meningkatkan pH, Anda mampu memanfaatkan zat kaustik atau alkali lainnya. Kisaran pH tipikal adalah 0-14, tapi tingkat pH aktual mampu melebihi batas ini.
Asam sulfat dan natrium hidroksida (kaustik) paling kerap digunakan untuk menetralkan asam atau basa. Penyesuaian basa kudu dikerjakan secara hati-hati dikarenakan makin lama besar aplikasinya, maka makin lama banyak panas yang dihasilkan. Tiap air di lubang tambang pun belum tentu punyai kadar asam yang mirip sehingga penyesuaian pH kudu lewat pengukuran detail lebih-lebih dahulu.
2. Sumur dalam
Sumur dalam atau deep well injection merupakan tidak benar satu metode untuk menyingkirkan limbah tambang. Caranya adalah bersama dengan memicu saluran tertentu untuk menyingkirkan limbah ke susunan tanah dalam sehingga tidak mengganggu susunan tanah dangkal. Kedalaman sumur kudu diperhitungkan bersama dengan detail sehingga tidak mencemari tanah dan air tanah.
Selain jalankan perhitungan kedalaman, juga kudu perhatikan material yang digunakan untuk melapisi permukaan sumur. Tanpa material yang berkualitas, dikhawatirkan limbah yang dibuang bakal merembes atau lebih-lebih bocor hingga mencemari susunan tanah di sekitarnya.
Anda mampu pertimbangkan geopipe, pipa polimer tertentu yang mampu digunakan dalam drainase cairan maupun gas (termasuk pengumpulan lindi atau gas di tempat pembuangan akhir). Geopipe menjadi solusi pembuatan sumur dalam dikarenakan punyai susunan filter geotextile untuk menghindar terjadinya rembesan atau kebocoran.
Untuk material geopipe berkualitas, Anda mampu mengandalkan Geosinindo. Geopipe terbuat dari material berkwalitas bersama dengan instalasi yang mudah, punyai kekuatan beban eksternal tinggi, fleksibel, dan tahan korosi.
3. Secure landfill
Selain ke-2 metode di atas, pengolahan limbah pertambangan juga mampu memanfaatkan metode secure landfill. Ini merupakan sarana pembuangan limbah berbahaya yang di letakkan di dalam atau di atas tanah, dirancang untuk menghindar pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan. Kedalaman sekurang-kurangnya secure landfill adalah kira-kira 3 meter.
Agar secure landfill mampu bekerja secara efektif, maka permukaannya kudu dilapisi bersama dengan material khusus. Dengan begitu, limbah tambang yang ditampung di dalamnya tidak bakal bocor hingga mencemari lingkungan di sekitarnya.
Salah satu material yang mampu digunakan adalah geomembrane. Ini merupakan material pelapis sintetik bersama dengan tingkat permeabilitas (kemampuan suatu material untuk meloloskan partikel tertentu) yang benar-benar rendah. Geomembrane sebenarnya lazim digunakan dalam proyek rekayasa geoteknik yang mengontrol migrasi cairan. Biasanya, geomembrane terbuat dari lembaran polimer yang relatif tipis.
Agar secure landfill tidak mudah bocor dan rusak, gunakanlah material berlapis berkualitas. Geomembrane dari Geosinindo punyai tingkat permeabilitas yang benar-benar rendah. Dengan biaya terjangkau, material ini punyai ketahanan yang begitu baik terhadap zat kimia. Bukan cuma itu, geomembrane Geosinindo juga tahan terhadap paparan UV dan mampu bertahan dalam suasana cuaca yang ekstrem.
4. Sludge Dewatering
Berbicara perihal pengolahan limbah cair, sedikit banyak bakal menyinggung perihal bagaimana memisahkan air dari pengotor-pengotornya. Pelaku pengotor paling dominan yang memicu air tersebut menjadi keruh adalah padatan baik yang terlarut maupun yang melayang dan mengendap. Proses untuk pemisahan pada padatan pengotor dan airnya dinamakan dewatering.
Proses ini memicu kadar padatan terhadap lumpur menjadi lebih besar dan kadar air lebih sedikit sehingga memudahkan dalam penanganan pembuangan lumpur terhadap disposal area. Proses ini juga meringankan beban pekerjaan unit water treatment sehingga efisien. Manajemen lumpur yang tidak cukup baik memicu terjadinya penumpukan sedimen terhadap pond sehingga amat mungkin terjadinya pengurangan kapasitas tampung volume desain. Apabila itu terjadi, resiko overflow peluapan air pun berlangsung membanjiri kira-kira kolam.
Ada banyak teknologi sludge dewatering yang tersedia, teknologi berbasis mekanik seperti belt press, screw press dan filter press. Namun Limbah tambang memerlukan teknologi bersama dengan kapasitas besar, minim mekanik, minim maintenance dan praktis aplikasinya. D-sludge tube dewatering system mengakomodir semua kebutuhan itu.
Sistem ini mengintegrasikan kekuatan mekanik dari tekanan pompa, kekuatan bahan kimia polimer untuk mengkondisikan lumpur sehingga menjadi gumpalan besar dan kekuatan material geotextile polypropilen sebagai filtrasi, material tersebut didesain tertentu untuk dewatering dikarenakan tidak cuman punyai kuat tarik dan jahitan yang tinggi, material ini punyai daya permeabilitas yang tinggi bersama dengan porositas yang sesuai bersama dengan kebutuhan. Geosinindo lewat anak perusahaannya PT Geoteknika Adhiyasa sediakan jasa dewatering lumpur sebagai sebuah sistem, terasa dari penyediaan/pemasangan material d-sludge tube, pemasangan unit polimer dissolver dan operasional pekerjaan.
Dari sini, mampu diambil kesimpulan bahwa limbah pertambangan mampu menyebabkan efek yang berbahaya bagi lingkungan, lebih-lebih membahayakan keselamatan manusia. Pengelolaan dan pengolahan limbah tambang kudu dikerjakan secara detail dan hati-hati sehingga tidak menyebabkan kasus baru, seperti kebocoran zat kimia berbahaya.
Oleh karenanya, pelaku industri tambang diwajibkan untuk jalankan pengelolaan dan pengolahan limbah secara optimal. Aktivitas pengolahan limbah pertambangan pun kudu dikerjakan ikuti ketentuan dari pemerintah untuk meminimalkan efek negatifnya.
Ada sebagian metode yang mampu dikerjakan untuk mengelola dan memproduksi limbah secara aman. Beberapa di antaranya adalah memanfaatkan pH adjuster, deep well injection, secure landfil dan sludge dewatering. Dalam mobilisasi sistem pengelolaan limbah tambang, Anda juga kudu memanfaatkan peralatan dan material yang digunakan.
Bagi yang memiliki rencana untuk mengelola limbah tambang bersama dengan sludge dewatering, Anda mampu memanfaatkan material berkwalitas buatan Geosinindo. Seluruh material dari Geosinindo sudah diuji di Laboratorium Terakreditasi GAI-LAP untuk memastikan sehingga spesifikasinya cocok dan mampu dipercaya.